Sunday

Industri Herbal Meningkat Pesat

Sedikitnya 1.200 industri herbal, 80% merupakan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) yang terdaftar di Kementerian Kesehatan.
Ketua Program Magister Herbal Universitas Indonesia dan Sekretaris Pusat Studi Obat Bahan Alam (PSOBA) Universitas Indonesia Abdul Mun'im mengatakan industi besar dan kecil mendapatkan bahan baku ada yang dari petani seperti petani binaan, selain impor.
"Bisnis ini selalu meningkat, sampai pernah impor karena jumlah pasokannya berkurang, seperti kunyit yang pernah impor dari Pakistan dan India, jinten hitam dari Timteng, pace dari India dan Hawaii," kata Abdul Mun'im.

Menurut Abdul Mun'im, sebetulnya tanah di nusantara cocok untuk tanaman herbal. Tapi yang namanya tumbuhan untuk herbal memiliki kualitas tertentu bila diproses untuk memenuhi standar yang diinginkan.

"Problemnya di kita bukan dari hasil kultivasi tapi tumbuh liar. Untuk kualitas mungkin bisa, masalah berikutnya ketersediaannya, tidak bisa kontinu."

Kenapa masyaraka atau petani banyak yang tak mau menanam tanaman herbal? Koordinasi dari produsen ke konsumen, di bagian tengahya ada tengkulak.

"Ini agak susah. Kalau pemerintah mau membina seperti di India hingga ada bursa komodiri tanaman herbal. Di Solo ada tapi kecil, mereka berkumpul di sana semacam pasar bahan baku jamu seperti kunyit, jahe, adas yang umum bisa ditemukan."

Apakah Indonesia terbilang kaya dengan tanaman herbal? Orang Indonesia, menurut dia, apabila diprogramkan dan dibutuhkan, asal tahu jualnya kemana pasti bisa.

"Karena tak tahu kalau menanam nanti jualnya ke mana, padahal kebutuhannya ada. Ada pabrik jamu butuh 4 ton per hari, tidak impor tapi dengan membina petani. Industri yang besar melakukannya, karena kontinuitas membina petani dan sudah tahu sumber yang baik dimana seperti kunyit yang bagus di mana."

Namun kini pasokan bahan baku herbal dari petani ke industri kurang lancar? Beberapa tahun lalu mungkin karena penyempitan lahan atau karena apa, atau adanya program padi atau kedele hingga tanaman herbal agak terganggu.

Artikel terkait



0 comments:

Post a Comment